IDENTITAS BUKU
Judul buku: Namaku AlamPenulis: Leila S. Chudori
Tebal buku: 438 halaman
Ukuran buku: 13,5 cm x 20 cm
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Cetakan: ke-9 Nopember 2024
ISBN: 978-623-134-082-5
DAFTAR ISI
- Prolog
- Kuning Jingga (7 bab)
- Merah Kesumba (5 bab)
- Halaman untuk beberapa istilah
- Sumber kutipan
- Ucapan terima kasih
- Tentang Penulis
- Tentang illustrator
SINOPSIS
Namaku Alam adalah spin off dari novel Pulang karya Leila S. Chudori. Novel Namaku Aalam menceritakan kisah hidup tokoh bernama Alam dari tahun 1965 hingga 1982 (hingga SMA). Sejak kecil Alam mengalami perundungan, cacian, dan hinaan disebabkan stigma dari masyarakat yang memberi cap bahwa Alam adalah anak seorang tapol (tahanan politik), yang dianggap sebagai pengkhianat negara. Karena pada masa Orde Baru banyak orang yang ditangkap dan diinterogasi, bila dianggap mengikuti sebuah partai yang dilarang pemerintah pada waktu itu.Alam adalah nama panggilan Segara Alam, yang merupakan anak Hananto Pawiro dan Surti. Seperti dikisahkan dalam novel Pulang, Hananto adalah seorang wartawan yang dianggap pengikut partai kiri dan keberadaannya sedang dicari. Hingga suatu hari dieksekusi dengan ditembak mati.
Alam mempunyai kelebihan “Photographic Memory” yang bisa mengingat semua peristiwa kelam dari masa kecilnya. Karena ingatannya inilah yang kemudian terbawa hingga dewasa dan menimbulkan dendam dalam dirinya. Alam merasa tidak adil, karena dirinya yang anak seorang tapol (juga keluarganya) mendapat diskriminasi di masyarakat bahkan tak jarang juga mengalami perundungan dan bullying di sekolah maupun di tempat lain.
Karena kelebihannya itulah, Alam selalu terbayang kejadian masa kecil dimana beberapa orang menodongkan senjata pada Alam (saat usia 3 tahun), yang ketika itu menginterogasi ibunya tentang keberadaan ayahnya yang menghilang. Alam kecil juga mengingat suatu peristiwa dimana ibunya diinterogasi dan dilecehkan oleh tentara-tentara tersebut. Mereka berempat ditahan dalam sebuah rumah di Jalan Budi Kemulyaan (Ibu, Yu Kenanga, Yu Bulan dan Alam kecil). Bayang-bayang ayahnya selalu mengikuti hingga dewasa. Ayahnya yang tertangkap dan dieksekusi oleh 4 orang bersenjata (3 peluru karet dan 1 peluru asli).
Dalam perjalanan hidupnya, Alam dan keluarganya mendapat cap sebagai keluarga tapol (pengkhianat negara). Bahkan di lingkungan keluarga besar ibunya, Alam mendapat hinaan dari sepupunya bernama Irwan. Dan dikatakan sebagai “anak pengkhianat negara dan anak janda gatal.” Setiap ada pertemuan keluarga besar Sastrowidjojo, Alam selalu mendapat tekanan sehingga akhirnya malas datang ke acara-acara tersebut.
Di sekolah, ibunya sering dipanggil kepala sekolah karena Alam sering berkelahi. Sebenarnya Alam berkelahi untuk membela diri, karena sering dibully anak seorang pejabat (Dedy). Dedy tak segan-segan menghajar dan menghina Alam serta Bimo (sahabat Alam) dan menyebut sebagai anak pengkhianat negara. Bimo adalah anak seorang eksil politik bernama Nugroho yang saat ini tinggal di Italia. Alam selalu membela Bimo dengan keahliannya bela diri. Akhirya Alam dan Bimo pindah ke sekolah SMA Putra Nusa yang dinilai aman untuk identitas mereka sebagai anak-anak keluarga tapol.
Di sekolah ini Alam sangat berprestasi dan mengikuti kegiatan PPS (Para Pencatat Sejarah) dan juga kegiatan bela diri. Selain itu Alam juga menjadi tim kelompok lomba cerdas tangkas. Saat perlombaan cerdas tangkas, SMA Putra Nusa (diwakili Alam dan tim) melawan SMA Baruna (diwakili Irwan dan tim) terjadi persaingan ketat. Namun akhirnya perlombaan dimenangkan Alam beserta tim nya, semakin dendamlah Irwan pada Alam.
Di SMA Putra Nusa, Alam berkenalan dengan Dara seorang karateka. Keduanya saling tertarik dan jatuh cinta. Namun sayangnya, kakak Dara (bernama Tomy) tidak menyetujui hubungan mereka. Tomy adalah sahabat Irwan, dan dari dialah Tomy tahu identitas Alam sebagai anak mantan tapol. Alam memilih mundur dan menjauhi Dara. Kita tunggu lanjutan kisah Namaku Alam part 2.
PENUTUP
Novel Namaku Alam bukan sekuel tetapi spin off dari novel Pulang. Novel ini menjelajahi kehidupan Segara Alam lebih dalam, dan rencananya akan dijadikan 2 jilid. Novel ini ditulis berdasarkan riset dan penelitian dari berbagai narasumber yang menjadi saksi nyata peristiwa 1965.Buku yang mengingatkan kita pada sejarah kelam bangsa Indonesia, yaitu pada tahun 1965 dimana pemerintah Orde Baru sedang gencar memberantas partai terlarang kala itu. Banyak orang yang ditangkap dan dipenjara saat G30S. Orang-orang yang dianggap pro dengan partai kiri akan ditangkap dan diamankan, termasuk keluarganya juga mendapat stigma dari masyarakat sebagai pengkhianat negara. Istilahnya adalah bersih diri, bersih lingkungan.
Alam adalah gambaran seorang anak dari keluarga tapol yang setelah dewasa mendapat stigma dari masyarakat. Dan saat masih kecil, keluarganya selalu dikejar-kejar petugas, diinterogasi dan ditanyakan keberadaan ayahnya yang menghilang.
Cerita dalam novel ini merupakan fiksi sejarah yang diambil dari kisah nyata, masa-masa kelam Indonesia tahun 1965. Novel dengan latar belakang sejarah selalu menarik, karena di balik itu terdapat kisah nyata sejarah bangsa Indonesia. Dan penulis begitu kuat menggambarkan karakter tokoh dalam novel ini berdasarkan latar belakang peristiwa 1965.
Membaca novel ini menambah pengetahuan baru tentang sebuah kebenaran yang tidak terungkap dan belum selesai. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar