wahyusuwarsi.com

KEBERPIHAKAN KEB PADA LITERASI DIGITAL

 


Pengurus KEB 2023-2025


#KEBerpihakan Pada Literasi Digital adalah tema ulang tahun KEB yang ke-13 kali ini.
Tentunya kita semua sudah tau KEB kan? KEB adalah Kumpulan Emak Blogger yang anggotanya tersebar di seluruh Indonesia. Namanya saja emak, ya pastilah anggotanya juga kaum emak atau wanita dengan bermacam profesi yang meliputi ibu rumah tangga, karyawati, guru, dosen, pengusaha, tenaga kesehatan dan lainnya. KEB sudah berdiri sejak Januari 2012, foundernya adalah mbak Mira Sahid, dengan tagline Mendorong Perempuan Indonesia Untuk Berkarya dan Berinovasi di Ruang Digital.

Saya bergabung dengan KEB baru kira-kira satu tahun yang lalu, dengan nomor member 000269. Banyak manfaat yang saya dapat setelah bergabung dengan KEB, diantaranya saya jadi lebih melek digital atau istilahnya literasi digital.

Di era teknologi ini, literasi digital sangat diperlukan bagi masyarakat. Teknologi diperlukan agar dapat meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan, memudahkan pembelajaran, ataupun memudahkan mencari informasi penting yang dibutuhkan masyarakat. Karena alasan itulah maka literasi digital sangat penting disosialisasikan di masyarakat. Tidak hanya bagi pegawai, mahasiswa, pelajar, pelaku usaha saja, bahkan ibu rumah tangga pun hendaknya melek digital agar selalu update berita terbaru dan informasi baru.

MENGENAL LITERASI DIGITAL

Menurut KBBI Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami informasi berbasis komputer. Literasi digital juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memanfaatkan media digital yaitu jaringan internet dan alat komunikasi.

Dilansir dari Wikipedia, literasi digital disebut juga melek digital yaitu kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.

Sebagai contoh paling sederhana dalam literasi digital adalah bila kita sedang mencari informasi di internet, mengelola email, berkomunikasi melalui media sosial (instagram, facebook, tiktok, threads dan aplikasi lainnya), saling komunikasi lewat whatsapp, menulis blog pun juga merupakan contoh penggunaan literasi digital. Literasi digital tentu saja membutuhkan kemampuan dan keterampilan menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut, dan juga kemampuan dalam hal menggunakan gawai (perangkat komputer, laptop, dan smartphone). Untuk itulah diperlukan adanya sosialisasi dan peraturan di masyarakat agar dapat menggunakan literasi digital dengan bijak.

EMPAT PILAR LITERASI DIGITAL DARI KEMENTERIAN KOMINFO

Dari Kementerian Kominfo, disusun empat pilar literasi digital yaitu:
  1. Cakap Bermedia Digital (Digital Skill). Meliputi kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan perangkat (gawai) dan juga mampu menggunakan aplikasi-aplikasi (sistem operation digital) tersebut dalam tugas-tugas keseharian. Gawai disini meliputi perangkat komputer, laptop maupun smartphone.
  2. Budaya Bermedia Digital (Digital Culture). Di dalam dunia digital hendaknya menjaga etika dan tata krama, dalam berkomunikasi dengan orang lain maupun dalam suatu komunitas sosial (komunitas online), tidak menyebarkan informasi palsu (saring sebelum sharing).
  3. Etis Bermedia Digital (Digital Ethics). Menggunakan media sosial dengan bertanggung jawab, berkomunikasi di dunia maya dengan sopan, menghormati privasi dan hak orang lain, memposting sesuatu yang tidak melanggar hukum. 
  4. Aman Bermedia Sosial (Digital Safety). Mempunyai kemampuan melindungi data diri dan informasi pribadi dari kejahatan digital. Selain itu juga harus mengetahui langkah-langkah yang harus diambil untuk keamanan data pribadi.

PENGALAMAN BERGABUNG DENGAN KEB

Bersyukur sekali saya bisa bergabung dengan KEB (kira-kira baru setahun yang lalu). Dari Instagram KEB saya banyak mendapat informasi tentang kegiatan KEB, demikian pula dari facebook KEB. Banyak kegiatan-kegiatan KEB yang mengedukasi dan menginspirasi di dunia literasi digital maupun blogging, baik itu online maupun offline.


Event KEB
salah-satu-event-KEB-di-Jakarta
(Gambar: Instagram KEB)


Pada bulan Juni 2024 yang lalu saya berkesempatan mengikuti talk show (KEB Intimate session 3) yang digelar di Semarang  tentang NPD (Narcissistic Personality Disorder) dengan narasumber Ibu Kartika Soeminar dan Ibu Probowatie seorang psikolog terkenal di Semarang. Talkshow ini diselenggarakan di beberapa kota besar, dengan narasumber Ibu Kartika Soeminar bekerjasama dengan KEB.


KEB Intimate session 3
KEB-intimate-session-3-di-semarang
(Gambar: koleksi pribadi)


Dalam kesempatan yang baru pertama kalinya itu, saya banyak bertemu dan berkenalan dengan teman-teman KEB dari Solo diantaranya mbak Wiwid dan mbak Rani. Dari beliau-beliau lah kemudian saya di invite untuk menjadi member di grup WA. Di bawah ini akan saya ceritakan pengalaman menjadi member grup WA KEB.

Grup WA KEB mempunyai member sejumlah 243 orang. Grup WA ini sangat aktif mengadakan BW (Blog Walking) setiap hari Senin dan Kamis. Kemudian setiap hari Selasa dan Jumat diadakan IW (Instagram Walking) antar membernya. Dan kegiatan BW dan IW ini sangat laris. Karena biasanya belum ada satu jam sejak diturunkan list, tiba-tiba peserta sudah full (kuota maksimum 20 member). Sangat aktif dan gerak cepat sekali member-member di KEB. Saya pun juga mengikuti BW dan IG ini dan berusaha untuk menyelesaikannya tepat waktu, agar tidak kena pinalti.

Banyak manfaat setelah saya sering mengikuti BW dan IG di KEB, antara lain adalah pageview (PV) blog saya meningkat, tak hanya itu saja bahkan DA (Domain Authority) dan PA (Page Authority) juga meningkat, dimana hal ini sangat berpengaruh pada performance blog saya yang masih tergolong baru (pemula).

Disini jelas terlihat peran KEB pada #KEBerpihakan Pada Literasi Digital, yaitu dengan terus mengaktifkan blogwalking member. Dengan adanya Blogwalking, mau tidak mau para blogger dituntut untuk selalu update blog. Nah, menulis blog pun juga membutuhkan referensi, yang mengharuskan blogger lebih rajin membaca hal-hal yang ada hubungan dengan artikel yang hendak ditulisnya. Dan blog pun jadi terupdate dan tak menjadi sarang laba-laba, atau kata orang Jawa “sawangen.”

Blogwalking yang dilaksanakan seminggu dua kali memaksa saya untuk menulis blog minimal seminggu dua kali. Dan mau tidak mau saya juga harus banyak membaca referensi untuk artikel yang saya tulis. Banyak membaca juga menjadi jalan untuk mendapatkan ide tulisan.

Demikian halnya dengan instagram walking yang diadakan dua kali seminggu, mau tidak mau juga harus update instagram agar tidak lumutan. Jadi dengan adanya BW dan IG dari KEB ini, sangat membantu meningkatkan insight di sosial media. Inilah yang dimaksud dengan #KEBerpihakan Pada Literasi Digital.

PERAN KEB PADA LITERASI DIGITAL


Ulang tahun KEB ke-13
ulang-tahun-KEB-ke-13
(Gambar: Instagram KEB)

  1. Sebagai spirit bagi para blogger. Dari youtube KEB saat wawancara mbak Mira Sahid di official NET, mengatakan bahwa KEB ini membangun spirit teman-teman blogger untuk lebih rajin menulis dan update blognya, sehingga suatu saat blog tersebut bisa menghasilkan. KEB mendorong teman-teman blogger pemula untuk mau menulis, sehingga punya kesempatan berbagi dan menghasilkan. Ngeblog bukan semata-mata masalah financial (money) saja, tetapi ngeblog lebih asyik karena bisa berbagi tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.
  2. Mendorong membuat tulisan yang inspiratif dan bermanfaat. KEB mendorong membernya untuk selalu membuat tulisan yang inspiratif sehingga menarik bagi pembaca. Tulisan yang inspiratif dan bermanfaat, akan meningkatkan performance blog. Sehingga ada kemungkinan blog akan dilirik oleh brand yang mengajak bekerja sama. Dan yang lebih penting adalah membuat konten-konten yang positif bagi masyarakat, tanpa gosip maupun berita-berita hoax.
  3. KEB mendorong para wanita untuk lebih berdaya melalui ngeblog. Dengan ngeblog kita bisa berbagi manfaat kepada orang lain, misalnya tentang parenting, keuangan, literasi, lifestyle ataupun niche yang lainnya. Berbagi manfaat kepada orang lain melalui tulisan, adalah juga merupakan suatu kebaikan dan menimbulkan kepuasan batin tersendiri. Tentunya kita merasa senang dan puas, bila tulisan kita dibaca dan bermanfaat bagi orang yang membacanya.
  4. KEB mengedukasi agar selalu menerapkan etika dalam sosial media dan dalam dunia maya. Melakukan saring sebelum sharing, dan tidak menyebar berita hoax. Hal ini dilakukan dengan mengadakan acara online maupun offline tentang literasi digital.
  5. KEB mendorong untuk selalu update blog, mengikuti lomba blog, dan menginformasikan job blogger dari suatu brand. Tujuannya adalah agar bisa menambah penghasilan dari ngeblog (blognya menghasilkan).
  6. Bergabung dengan KEB menambah banyak wawasan dan pengalaman, utamanya tentang literasi digital.
  7. Bergabung dengan KEB menambah pertemanan dan pengalaman dalam blogging.
Jadi tak diragukan lagi peran KEB pada Literasi Digital. Demikianlah pendapat saya tentang peran KEB pada #KEBerpihakan Pada Literasi Digital. Di hari ulang tahun ke-13 ini saya ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk KEB. Semoga sukses, maju terus dan selalu menginspirasi para blogger.

Referensi:

https://www.instagram.com/emak2blogger?igsh=MTgyMzdvZHQ0azV2c

Posting Komentar