wahyusuwarsi.com

REVIEW NOVEL KAU YANG TERINDAH

Novel Kau Yang Terindah



IDENTITAS BUKU

Sebuah buku novel karya Threes Emir, bergambar setangkai mawar merah dengan latar belakang abu-abu. Saya mendapatkan novel ini karena memenangkan sebuah giveaway di instagram yang diadakan oleh mbak Nia M Wardani, seorang blogger. Senang sekali rasanya bisa membaca novel ini hanya dalam waktu 2 jam, karena ceritanya menarik.

Novel ini terbitan Gramedia Pustaka Utama tahun 2017, dengan tebal 139 halaman. ISBN 978-602-03-4009-8.

Threes Emir adalah seorang penulis sejak tahun 1999 dan menulis berbagai tema, tanaman, fashion, resep, biografi, novel dan buku rohani. Sebagian besar bukunya diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, sedangkan buku rohani diterbitkan oleh Penerbit Kanisius dan Marian Centre Indonesia.

BLURB

Banyak orang tua yang tidak dikaruniai anak mengadopsi dan bahkan mencari dengan sungguh-sungguh, termasuk meneliti asal-usul si anak yang akan diadopsi.

Kisah dalam buku ini menegangkan, karena si anak sejak remaja memiliki perasaan bahwa mamanya adalah bukan ibu biologisnya. Si ibu dilanda kesedihan yang luar biasa ketika mengetahui bahwa anak semata wayangnya diam-diam menelusuri siapa orang tua kandungnya.

SINOPSIS

Karla seorang gadis remaja yang mempunyai orang tua yang sangat menyayanginya, Wita (Juwita Maharani) dan Anton.

Karla merasa bahwa dia bukan anak kandung Wita dan Anton, hanya gara-gara mendengar gunjingan beberapa orang tua murid di sekolah, yang mengatakan kalau Karla adalah anak angkat.

Orang tua Wita adalah pak dan bu Sastro Tumenggung, seorang pengusaha di bidang pelayaran yang sukses. Bu Sastro adalah orang yang suka beramal, tiap minggu selalu meluangkan waktu untuk berdonasi pada orang yang membutuhkan atau di masjid. Membagikan sarung dan sandal di masjid, membagi nasi bungkus pada penyapu jalanan dan memborong makanan di warung dan dibagikan pada orang-orang yang kurang mampu. Bapak dan Ibu Sastro mempunyai 2 orang anak yaitu Wita dan seorang adik laki-laki yang meninggal saat usia 5 tahun

Setelah lulus kuliah, Wita bekerja sama dengan Tejo Baskoro membuka sebuah kantor notaris.
Seiring berjalannya waktu, Wita berkenalan dengan Anton kliennya. Mereka saling tertarik dan setelah setahun berpacaran, mereka memutuskan untuk menikah. Namun sudah 2 tahun pernikahan, mereka belum dikaruniai anak hingga memutuskan untuk adopsi.

Dari seorang teman Wita bernama Lilian, mereka mendapat kabar bahwa ada seorang gadis di Manado yang hendak melahirkan. Gadis itu adalah Mila, yang tidak sanggup mengurus bayinya bila telah lahir. Gadis ini masih berusia 17 tahun. Setelah bayi itu lahir, maka diadopsi pasangan suami istri ini dan diberi nama Karla. Mereka sepakat tidak menemui Mila lagi, sejak saat itu hubungan mereka putus.

Karla tumbuh jadi gadis cantik yang cerdas. Terpengaruh oleh gunjingan orang tua murid di sekolah, Karla mulai tak percaya bahwa Wita dan Anton adalah orang tua kandungnya. Saat itu umur Karla masih 12 tahun. Ya, memang secara fisik juga tidak ada kemiripan Karla dengan kedua orang tuanya.

Wita benar-benar mencintai Karla. Semua fasilitas terbaik diberikan untuk Karla, bahkan Wita sendirilah yang menyempatkan mengantar dan menjemput Karla di sekolah. Karla sangat cerdas dan berbakat menulis. Beberapa kali memenangkan lomba menulis bergengsi. Perdebatan dalam pikirannya tentang siapa orang tua kandungnya, mulai terlupakan.

Bersama opa, oma, papa dan mamanya, Karla berlibur ke Manado. Disana mereka bertemu dengan Lilian yang memuji kecantikan Karla. Ternyata Karla masih penasaran dengan tante Lilian dan mengira bahwa Lilian adalah ibu kandungnya. Namun kembali pertanyaan ini tak terjawab dan Karla berusaha menepis pikiran buruk, bahwa Anton dan Wita bukan orang tua kandungnya.

Di lain waktu, Anton berdinas di Manado dan disana Lilian mengenalkannya pada seorang wanita berusia tiga puluhan, namanya Mila. Jantungnya berdegup kencang, nama Mila selalu menghantuinya di saat-saat tertentu.

Singkat cerita, setelah lulus kuliah Karla menikah dengan Paulus putra seorang pengusaha tembakau dari Wonosobo. Di kesempatan lain, ada sesuatu yang mengejutkan saat May Liang (ibu Paulus) bercerita pada Wita bahwa ternyata Paulus adalah anak angkat (anak sepupunya Bin (ayah Paulus). Namun Wita pun juga tidak menceritakan asal usul Karla. Biarlah hal ini menjadi rahasianya dan Anton. Orang lain tidak perlu tahu, begitupun Karla.

Di akhir cerita, Tejo mengabarkan bahwa Seno sepupunya meninggal. Tejo menemukan diary Seno yang menceritakan saat muda Seno sempat dekat dengan seorang gadis bernama Mila hingga gadis itu hamil, dan saat itu Seno tidak kembali ke Manado. Anton dan Wita merasa lega karena secara tak sengaja mengetahui ayah kandung Karla. Dan ternyata Karla berasal dari keturunan anak-anak baik yang tergelincir sesaat. Seno dan Mila adalah orang tua kandung Karla.

KESAN SETELAH MEMBACA NOVEL KAU YANG TERINDAH

Membaca novel Kau Yang Terindah ada rasa haru di hati saya. Kisah sepasang orang tua yang mencurahkan kasih sayang dan cinta yang begitu besar terhadap anak angkatnya. Bahkan Wita (ibu) dilanda kesedihan yang luar biasa, saat mengetahui bahwa Karla meragukan identitasnya sebagai anak kandung dan berusaha menelusuri asal-usulnya.

Sebuah kesimpulan yang bisa saya ambil dari cerita ini adalah siapapun orang yang merawat sejak lahir, walaupun itu bukan orang tua kandung seharusnyalah untuk menyayangi dan mencintai mereka dengan sepenuh hati. Karena bagaimanapun mereka sudah merawat, mendidik dan mencintai sejak bayi dan menganggap sebagai anak kandung sendiri. Jadi tak perlu mencari-cari jati diri orang tua kandung, di saat orang tua angkat masih ada dan masih sanggup merawatnya.

Dalam cerita ini Anton dan Wita memutuskan untuk tidak memberitahu jati diri Karla yang sebenarnya. Bukan berarti melupakan orang tua kandung Karla, tetapi untuk apa membuat luka di hati kedua orang tua angkatnya (Anton dan Wita) yang sangat mencintainya.

Akhir cerita terdapat plot twist bahwa Paulus calon suami Karla juga adalah anak angkat. Dan ditemukannya ayah kandung Karla (Seno) yang telah wafat.

Demikianlah ulasan saya tentang novel Kau Yang Terindah karya Threes Emir. Semoga pembaca bisa mengambil hikmah dari tulisan ini dan semoga bermanfaat.


8 komentar

  1. Novel yang bagus dan dekat dengan keseharian. Setuju, setiap orang bisa berhasil pasti memiliki orang-orang yang care mendidik dan mengasuh walau bukan orangtua kandung

    BalasHapus
  2. Wah ada nama saya disebut-sebut di novel itu.. Mila. Hehehe. Jadi ini anak angkat ketemu jodoh anak angkat jg yaa. Menarik sekaligus sedih pastinya terutama saat Karla berusaha menelusuri asal usulnya sendiri

    BalasHapus
  3. Kalo cerita tentang anak angkat gini jadi inget cerita di tv zaman dulu yang anak angkat. Untung diceritakan ini Karla disayang ya, beruntung banget punya ortu angkat yang beneran sayangnya.

    BalasHapus
  4. Kalau masalah asal usual meskipun anak angkat harus dijelaskan ya kalau dalam versi Islam, karena berhubungan dengan nasab. Takutnya diarnikah dengan sodara sendiri. Untungnya cerita ini nggak dipandang dari perspektif Islam ya, jadi nggak berpengaruh.

    BalasHapus
  5. Wah, kisah yang menarik tentan cerita orang tua angkat dan anak angkat. Dari reviewnya memiliki cerita yang ngalir dan banyak memberi persepsi berbeda tentang cerita-cerita sejenis yang biasanya orang tua angkatnya "ya gitu lah". Jadi penasaran sama ceritanya. :D

    BalasHapus
  6. Ceritanya relate dengan saya yang juga anak adopsi. Di awal agak susah meyakinkan orangtua bahwa tahu jadi diri sendiri takkan mengurangi kasih sayang anak pada orangtua. Memang sebaiknya tahu asal-usul anak agar tidak salah mengambil menantu. Sejak kecil saya juga diberitahu siapa saja saudara sepersusuan untuk mencegah jatuh cinta di awal.
    Btw, mungkinkag novel ini aslinya kisah nyata?

    BalasHapus
  7. Wah cerita sekilas seperti cerita yang dingkat di series atau film. Kandungan pesan mengena sekali, anak angkat bagaimanapun tetap homat. Baca beginian jadi ingat kondisi beberapa anak² di sekolah yang masyaallah tingkahnya sama ortu angkatnya

    BalasHapus
  8. Tejo ini siapa ya mbak, tetiba muncul
    Bagaimanapun juga kisah anak angkat ini selalu emmbawa ceritanya masing-masing. Namun, saya memilih untuk memberitahukan sejarah anak angkat ini dari orang tua angkatnya, karena bagaimanapun juga sejarah itu ada. Walaupun memang tidak mudah. Circle terdekata saya pun beberapa anak angkat

    BalasHapus