Dusun Tanon adalah sebuah dusun yang letaknya di sisi sebelah timur gunung Telomoyo. Dusun Tanon termasuk dalam wilayah Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Dari Salatiga kurang lebih memakan waktu tiga puluh menit untuk sampai ke dusun ini, karena walaupun merupakan sebuah kampung namun mudah dijangkau lokasinya. Udara pegunungan yang sejuk dengan suasana desa yang khas menjadikan betah berada di dusun ini. Namun demikian, sebelumnya desa Ngrawan ini masuk ke dalam IDT (Inpres Desa Tertinggal).
Trisno atau biasa dipanggil Kang Tris adalah pemuda yang berasal dari dusun Tanon, yang mempunyai gagasan untuk memajukan dusun ini dan menjadikan masyarakatnya berdaya, sehingga dapat berdampak pada meningkatnya penghasilan masyarakat di dusun Tanon.
MENGENAL KANG TRIS SEBAGAI KREATOR DUSUN TANON
Siapakah Trisno? Trisno adalah seorang pemuda kelahiran dusun Tanon, yang akrab disapa dengan Kang Tris. Pemuda yang lahir pada tanggal 12 Oktober 1981 ini merupakan pemuda pertama di dusun Tanon, yang lulus sebagai sarjana. Kang Tris adalah lulusan dari Universitas Muhamadiyah Solo, fakultas sosiologi.Berprofesi di bidang pengembangan SDM sebagai trainer di LPS Win Solution pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2006, Kang Tris melakukan pengamatan dan menganalisa adanya permasalahan-permasalahan di desa Ngrawan. Beliau mempunyai gagasan untuk mengembangkan potensi yang ada di dusun ini menjadi sebuah desa wisata dan masyarakat yang berdaya. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa dusun ini memiliki potensi lokal sehingga harus merubah pola pikir masyarakat setempat.
Kang Tris meyakinkan masyarakat bahwa dusun ini punya potensi lokal untuk dikembangkan, sehingga bisa meningkatkan penghasilan. Awalnya masyarakat masih meragukan gagasan ini. Apakah bisa, dusun ini berkembang dan menjadi sebuah desa wisata? Butuh waktu lima tahun untuk merubah pola pikir masyarakat. Menurut Kang Tris, pola pikir masyarakat secara umum mentalnya adalah tangan di bawah (karena selama ini selalu mendapat bantuan-bantuan dari Pemerintah). Karena itulah pola pikir tersebut harus dirubah menjadi tangan di atas (menjadi masyarakat yang berdaya). Jadi konsep yang diacu Desa Menari adalah tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, berkarya lebih baik daripada meminta.
Pada bulan Pebruari 2012 warga berhasil dikumpulkan dan mencanangkan perubahan yang lebih baik. Dengan berkoordinasi bersama Bapak Yossiadi Bambang Singgih dari Yoss Tour Community (YTC) yang merupakan salah satu dari praktisi desa wisata di Jateng, diterimalah konsep Desa Wisata untuk mengembangkan Dusun Tanon ke depannya. Sejak saat itu Dusun Tanon tumbuh menjadi Desa Wisata dengan branding Desa Menari dengan mengoptimalkan potensi lokal yaitu profesi asli masyarakat sebagai peternak dan petani, dolanan tradisional serta kesenian lokal (kesenian rakyat di Desa Ngrawan).
Karena prestasinya itulah, pada tahun 2015 Kang Tris mendapat penghargaan SATU Indonesia Awards di bidang lingkungan. Kang Tris sebagai kreator di Desa Wisata Tanon, sehingga dusun ini bisa maju dan masyarakatnya pun berdaya.
Tokoh-tokoh pemuda di seluruh nusantara dikurasi sesuai bidang masing-masing, sebagai inspirasi bagi masyarakat. Dari jumlah 2.600 yang dikurasi pada saat itu, diambil 6 dari berbagai bidang. Alhamdulillah salah satunya adalah Trisno atau Kang Tris dari dusun Tanon.
Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok, yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut (astra.co.id).
AWAL MULA DUSUN TANON MENJADI DESA WISATA
Dusun yang letaknya di sisi timur gunung Telomoyo ini awalnya adalah sebuah IDT (Inpres Desa Tertinggal). Namun karena perjuangan seorang pemuda asli Tanon bernama Kang Tris, saat ini Dusun Tanon menjadi sebuah DesaWisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Kang Tris adalah pelopor dan kreator Dusun Tanon.Dusun ini awalnya bernama Desa Wisata Tanon yang kemudian namanya menjadi Desa Menari. Desa Menari merupakan akronim dari Menebar Harmoni, Merajut Inspirasi, Menuai Memori.
Sebagai pemuda kelahiran asli dusun Tanon, Kang Tris mempunyai pemikiran untuk mengembangkan dusun ini dengan mengajak, serta memberikan motivasi para generasi muda atau pemuda di dusun ini agar sadar wisata. Profesi asli dari masyarakat di dusun ini adalah sebagai peternak dan petani, hal ini lah yang akan dikonservasi. Pada awalnya dibentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dengan ketua Trisno (Kang Tris) dengan nama Pokdarwis Tanuwijoyo, dan saat ini telah berubah nama menjadi Pokdarwis Desa Menari.
Pada umumnya, profesi asli masyarakat desa tidak ada generasi penerusnya. Hal ini disebabkan karena pemuda yang berasal dari daerah tersebut, enggan meneruskan profesi orang tuanya (petani, peternak, pengrajin), dan cenderung mencari pekerjaan di kota yang dianggap lebih menjanjikan. Sehingga profesi-profesi asli tersebut cenderung hilang atau hanya tinggal memori. Hal inilah yang menjadi pemikiran Kang Tris, bagaimana agar para pemuda asli desa ini menjadi betah tinggal di desa untuk mengembangkan desanya hingga maju dan berdaya. Selain itu juga diharapkan mereka mau meneruskan profesi asli orang tuanya.
Kang Tris adalah orang pertama sebagai penerima penghargaan SATU Indonesia Awards yang diminta untuk mengelola dan mengembangkan dusun Tanon sebagai KBA atau Kampung Berseri Astra (sebagai KBA ke-27 secara nasional dan pertama di Jawa Tengah). Launching sebagai KBA pertama di Jawa Tengah dan KBA ke-27 secara nasional ditetapkan pada bulan Nopember 2016.
Dengan adanya pendampingan KBA dari Astra ini, masyarakat di kampung binaan tersebut mendapat keuntungan bagaimana cara belajar manajemen untuk mengelola sebuah desa, utamanya desa wisata. Tak hanya itu saja bahkan Astra juga mensupport fasiltas-fasilitas lainnya untuk pengembangan dusun Tanon.
Support berupa pembangunan fasilitas-fasilitas umum antara lain:
1. Didirikannya sebuah joglo permanen yang digunakan untuk ruang publik (untuk menari, menabuh gamelan dan lainnya) bila ada wisatawan berkunjung yang merupakan fasilitas dari pihak Astra.
2. Penataan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), yaitu penataan terhadap homestay (kamar tidur dan toilet) supaya layak dipakai bila ada wisatawan yang menginap, dilakukan oleh Astra.
3. Pemberian selimut, sprei yang layak terhadap 30 rumah (sebagai homestay) yang dilakukan oleh Astra.
4. Pembangunan jalan kampung yang awalnya lebarnya 1-2,5 meter diperlebar menjadi 5-6 meter, untuk antisipasi parkir.
5. Pembangunan gudang yang merupakan support dari pemerintah desa.
Kampung Berseri Astra (KBA) merupakan program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang mengintegrasikan inisiatif 4 pilar program kontribusi sosial berkelanjutan Astra yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan, dalam satu komunitas kampung. Melalui program Kampung Berseri Astra ini masyarakat dan Astra dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra (astra.co.id).
Disebut dengan Desa Menari disebabkan karena sebagian besar masyarakat dusun Tanon mempunyai warisan budaya nenak moyang, yaitu sebagai penari dan penabuh gamelan. Hampir sebagian besar mereka bisa menari dan menabuh gamelan. Sedangkan kegiatan konservasi di dusun Tanon dilakukan untuk pemberdayaan berbasis potensi lokal yaitu konervasi profesi asli masyarakat (sebagai peternak dan petani), konservasi dolanan tradisional, dan konservasi kesenian lokal.
Kegiatan pertama yang ditawarkan untuk wisatawan adalah Outbond Ndeso. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan atau aktifitas ala desa dengan pemandu orang desa setempat (masyarakat setempat). Outbond Ndeso ini juga merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan juga mengedukasi, merupakan kegiatan lapangan untuk mengenal alam lebih dekat, mengenal kehidupan asli penduduk desa, mencintai budaya tradisional dan mencintai kesenian tradisional.
Kegiatan ala desa yang dimaksud misalnya merumput, kegiatan menanam cabe atau sayuran, dolanan tradisional bocah (permainan tradisional). Ada juga kegiatan membuat produk kreatif, membuat produk susu (berupa sabun), yang semua itu ditawarkan dalam beberapa paket wisata. Dolanan bocah yang dimaksud misalnya gobak sodor, engklek (sudamanda), egrang, dakon, kelereng dan beberapa permainan tradisionil lainnya.
Selain itu Kang Tris juga merubah pola pikir anak-anak dan remaja, agar menjauhkan dari mainan gadget dan beralih untuk latihan menari serta menabuh gamelan. Gadget no, Nari Yes. Hingga saat ini telah ada 6 kelompok tari. Beberapa tarian yang ada adalah tari Geculan Bocah (dolanan bocah), tari Lembu Tanon, Kuda Lumping, Topeng Ireng, Kuda Debog, Kuda Kiprah, Warok Kreasi, dan Topeng Ayu (selamat datang). Tak hanya itu, wisatawan juga diberi kesempatan berlatih menari dan menabuh gamelan, bagi yang berkenan
Banyak juga anak-anak dan remaja dari desa sekitarnya yang ikut berlatih menari di dusun Tanon, karena mereka merasa tertarik. Bahkan ada beberapa yang mengikuti lomba tari di pesta siaga dan berhasil meraih juara pertama. Pengalaman lain adalah ikut tampilnya penari-penari remaja dari dusun Tanon dalam Festival Telomoyo belum lama ini. Hal lain yang menarik adalah, adanya panggilan menari dari desa-desa sekitar bagi remaja-remaja dusun ini. Lumayanlah untuk menambah uang saku, kata mereka.
Kang Tris juga berkolaborasi dengan beberapa universitas untuk memberi pelatihan di dusun Tanon, sesuai dengan keunggulan masing-masing universitas. Misalnya untuk kebudayaan berkolaborasi dengan Unnes (Universitas Negeri Semarang), untuk bidang IT berkolaborasi dengan Udinus, kolaborasi dengan UMS, ada juga pelatihan Bahasa Inggris yang semuanya tanpa dipungut biaya apapun.
Awalnya latihan menari dilakukan di teras rumah Kang Tris yang kemudian disulap menjadi sebuah panggung besar. Namun setelah menjadi Kampung Berseri Astra, dusun Tanon menjadi dusun binaan Astra dan mendapat fasilitas yang menunjang kemajuan Desa Menari.
Awalnya latihan menari dilakukan di teras rumah Kang Tris yang kemudian disulap menjadi sebuah panggung besar. Namun setelah menjadi Kampung Berseri Astra, dusun Tanon menjadi dusun binaan Astra dan mendapat fasilitas yang menunjang kemajuan Desa Menari.
belajar-membuat-sabun-susu-siswa-AZAGAS (Gambar: instagram @desawisatamenari) |
PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH
Selama ini Desa Menari telah mendapat beberapa apresiasi yaitu:1. Trisno (Kang Tris) sebagai Ketua Pokdarwis Desa Menari mendapat penghargaan SATU Indonesia Awards dari PT Astra International pada tahun 2015.
2. Dengan adanya Desa Menari ini, maka Desa Ngrawan ditetapkan menjadi salah satu Desa Sejahtera Mandiri oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (diwisuda oleh Mensos Ibu Khofifah Indar Parawangsa).
3. Apresiasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng pada Desember 2015 sebagai juara 3 (tiga) dalam penghargaan kepariwisataan untuk kategori daya tarik wisata yang dikelola oleh kelompok masyarakat atau perorangan.
4. Sebagai Kampung Berseri Astra ke-27 secara nasional dan yang I (pertama) di Jawa Tengah, dari PT Astra International, launching pada Nopember 2016.
5. Dalam kompetisi Kampung Berseri Astra di Bali tahun 2018, Desa Tanon mendapat juara I (pertama) tingkat nasional dan ditetapkan sebagai role model KBA tingkat nasional.
PESONA DEWI (DESA WISATA) MENARI DUSUN TANON GETASAN
Desa Wisata Menari saat ini telah banyak dikenal dan mendapat banyak kunjungan wisatawan dari berbagai daerah. Seperti tertulis di atas, pada tahun 2018 dalam kompetisi KBA di Bali, dusun Tanon mendapat juara I (pertama) tingkat nasional. Hal ini tidak lepas dari peran Astra yang menjadikan dusun Tanon sebagai kampung binaannya.Kunjungan wisatawan yang pertama kali adalah pada tahun 2012. Sedangkan kunjungan wisata yang menginap terlama adalah dari Universitas Jambi selama 5 hari 4 malam, kemudian dari Universitas Cirebon pernah menginap selama 3 hari 2 malam. Saat ini tamu dibatasi hanya 150 orang per hari dan ada konsep jeda (tidak setiap hari menerima kunjungan). Sedangkan jumlah wisatawan per tahun, kira-kira ada 1500 lebih wisatawan yang berkunjung. Jumlah homestay di dusun Tanon ada 30 homestay dengan kapasitas per kamar 2-3 orang (ada paket menu makan).
Banyak pesona wisata menarik di Desa Menari yang dapat dinikmati wisatawan. Berkunjung ke dusun Tanon akan menjadi kenangan yang tak terlupakan, dan wisatawan bisa menikmati kehidupan ala desa di sini. Pesona wisata dari Desa Menari ini dikemas dalam beberapa paket yang menarik. Dikutip dari Instagram @desawisatamenari ada 12 paket yang ditawarkan (Eksplor Desa Menari). Untuk lebih jelasnya, sila buka Instagram desawisatamenari.
Paket-paket wisata (Eksplor Desa Menari) tersebut adalah:
1. Pembelajaran Dolanan Ndeso
2.Wisata Pembelajaran
3. Dolanan Ndeso Plus
4. Homestay 1 malam Plus Fun Edukasi
5. Paket Live In
6. Homestay Plus Puncak Telomoyo
7. Paket Jeda Hidup
8. Studi Banding Desa Wisata Atau Pemberdayaan
9. Workshop Pengasuhan Berbasis Potensi Bawaan
10. Workshop Outbond Ndeso
11. Workshop Desa Wisata
12. Kesenian Rakyat
Menarik sekali paket-paket wisata yang ditawarkan, bukan? Demikianlah ulasan saya tentang pelopor dan kreator Dusun Tanon (Kang Tris) dan juga tentang Desa Menari Tanon Getasan. Semoga bermanfaat.
Referensi:
Informasi berdasarkan Whaatsapp dari Kang Tris.
Youtube Podcast Budi Prasetyawan Official (wawacancara dengan Kang Tris) berjudul Desa Wisata Menari Tanon Getasan Kabupaten Semarang.
https://youtu.be/Kj3J1hCC0gM?si=wroJe5p5-25pxsOX
https://www.kangtrisdesamenari.com/2023/07/outbound-ndeso-sebagai-seni-pembelajaran.html
https://www.kangtrisdesamenari.com/2018/12/semangat-desa-menari-di-kaki-gunung.html
https://www.antaranews.com/berita/577377/trisno-menyulap-kampung-menjadi-desa-wisata-tanon
https://jateng.antaranews.com/berita/271383/menari-pesona-hidup-dusun-tanon
instagram @wisatadesamenari
https://www.astra.co.id/
Masih asing di telingaku mbak Dusun Tanon, tapi keren sih menjadikannya desa Wisata oleh Kanv Tris. Desa Menari unik juga namanya aku pikir karena banyak penari ternyata akronim toh, kreatif banget buat namanya.
BalasHapusSemoga warganya bisa menjaga tempat tersebut dan menjadikan tempat wisata yang makin dikenal banyak orang
Mantap keren sekali beliau, menginspirasi dan menggerakkan masyarakat dengan kesenian lokal, Masya Allah. Dusun Tanon bisa menjadi desa wisata berkat beliau ini keren sih..
BalasHapusMenarik sekali konsep desa wisata yang ditawarkan di Desa Tanon ya. Kang Tris juga inspiratif bisa mengulik ke khasan karakter dan budaya di sana dan menjadikannya ikon yang menasional bahkan dikenal luas yaa
BalasHapusSalut pada Kang Tris sang kreator yang menginisiasi Desa Menari. Ternyata akronim ya ini namanya tapi ada alasan dinamakan demikian.
BalasHapusPenasaran dengan 12 paket yang ditawarkan (Eksplor Desa Menari) yang bisa jadi pilihan bagi wisatawan. Bisa jadi opsi field trip anak sekolah agar mengenal kehidupan ala desa di sini.
ini konsep desa wisata yang menawarkan banyak pesona dari desa tanon ke para wisatawan yang datang
BalasHapusin Ospiratif sekali Kang Tris ini. Seɓagai pemuda desa yg memiliki kreasi dan gebragan di desanya. Bunda wlp sering ke Semarang krn ada sepupu, baru dengar nm desa Tanon ini.
BalasHapusKang Tris ini keren banget. bisa mengajak masyarakat untuk lebih maju dan dikenal dengan Desa Wisata. program pembinaan gamelan untuk anak-anak nya juga bagus untuk pelestarian budaya.
BalasHapusInspiratif sekali Kang Tris ini. Sebagai pemuda fayang memiliki ide yang kreatif mengadakan gebragan di desanya. Bunda walaupun sering ke Semarangn fasil tetapi baru dengar nama desa Tanon ini. Semoga dengan bantuan ASTRA desa ini segera mengubah diri menjadi sebuah desa wisata yang mempesona. Bravo Kang Tris.
BalasHapusHebat Kang Trus ini menggerakkan desa wisata, apalagi bisa dapat apresiasi dari Astra juga. Semoga desa wisata Tanon terus berkembang sehingga bisa menambah perekonomian warga sekitar
BalasHapusKang Trisno ini keren banget, nggak kenal lelah memajukan desa wisata untuk kesejahteraan masyarakat kampungnya, selalu ada inovasi baru juga hingga terus menarik minat wisatawan untuk datang ke sana
BalasHapusMasya Allah... Kang Tris insya Allah banyak pahalanya karena sudah menebar banyak manfaat ke masyarakat.
BalasHapusJadi inget masa-masa KKN yaa..
BalasHapusKudunya antara pihak kampus dan warga desa atau pihak pemerintah dan warga, ada interaksi yang bagus sehingga bisa membangun kembali desa sesuai culturenya seperti Kang Trisno untuk Desa Tanon.
Wah, seru sekali klo bisa berkunjung ke desa wisata seperti ini
BalasHapusIni menjadi salah satu destinasi wisata menarik ya
Sungguh inspiratif Kang Trisno ini
Wuih keren. Salut deh sama orang-orang kreatif begini. Bisa menicptakan sesuatu yang positif yang tak hanya memberi value bagi diri sendiri tetapi juga memberi impact ke orang lain. kepengen deh main ke sana suatu saat nanti. Aamiin.
BalasHapusInspiratif banget kang Tris, jadi orang yang pertama bisa bergelas sarjana di desa. Kemudia mengabdi kepada desa kelahirannya, untuk memajukan dan kesejahteraan. Salut banget semua usaha kegiatannya sampai sekarang tak pernah putus
BalasHapus