IDENTITAS BUKU
Novel ini adalah novel terjemahan dari bahasa Jepang, yang diterbitkan di Jepang pada tahun 2012 oleh Kadokawa Corporation. Tokyo. Novel dengan genre drama fantasi ini adalah karya Keigo Higashino, dan merupakan international bestseller. Di Indonesia novel ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama tahun 2020.Alih bahasa oleh Faira Ammadea, Editor oleh Pandam Kuntaswari dan Ilustrator sampul oleh Martin Dima. Novel dengan tebal 400 halaman (20 cm) ini mempuyai desain sampul yang menarik, berwarna biru tua dan berisi tulisan-tulisan Jepang. No ISBN adalah 978-602-06-4829-3.
Alur cerita dalam novel ini adalah maju mundur. Pada setiap bab, oleh penulisnya kita dibawa ke alur mundur, setelah itu dibawa ke alur maju. Sehingga sebagai pembaca harus jeli dan mengamati setiap kejadian-kejadian yang ada di dalamnya, kira-kira di tahun berapakah kejadian tersebut berlangsung.
Novel ini juga telah difilmkan di Jepang dan direlease pada tanggal 23 September 2017.
SINOPSIS
Novel ini adalah novel lintas waktu, dengan alur maju mundur. Cerita berawal dari tiga orang pemuda yang melarikan diri mencari tempat persembunyian, setelah sebelumnya merampok, mereka bernama Shota, Atsuya dan Kohei. Saat itu setelah mereka merampok sebuah rumah di Tokyo, mobil yang ditumpanginya mogok. Mereka panik karena takut ketahuan polisi dan tanpa pikir panjang lari meninggalkan mobil itu, mencari tempat persembunyian. Mereka menemukan sebuah bangunan tua yang telah kosong. Dari papan namanya, bernama Toko Namiya. Kemudian mereka memutuskan untuk bersembunyi disana hingga pagi menjelang.Toko itu sudah lama tidak berpenghuni tetapi barang-barangnya masih utuh, namun berdebu. Hingga kemudian Shota menemukan sebuah foto seorang wanita bernama Akiko dan majalah yang terbit Maret 1927. Mereka juga melihat sebuah artikel (ditulis tahun 1973) yang mengatakan bahwa pada tahun 1969 terdapat sebuah toko kelontong milik Pak Namiya Yuji. Pak Namiya sering memberi saran lewat surat, pada orang-orang yang meminta pendapatnya tentang masalah yang mereka hadapi. Mereka memasukkan surat-surat itu lewat lubang pintu roling door, kemudian balasan surat diletakkan di kotak susu keesokan harinya.
Dalam artikel itu juga disebutkan bahwa beberapa orang yang meminta saran, jawabannya diletakkan di majalah dinding depan toko. Misalnya seorang yang ingin menjadi astronot tetapi selalu mabuk perjalanan, seorang pelajar yang ingin mempunyai nilai 100 untuk setiap mata pelajarannya di sekolah dan masih banyak lagi yang lainnya.
***
Saat mereka bertiga sedang membaca artikel, tiba-tiba terdengar sebuah surat jatuh lewat roling door (kejadian ini terjadi tahun 2012). Surat dari seorang wanita yang berprofesi atlit, wanita itu bernama Kelinci Bulan. Nona Kelinci sedang bingung, karena saat ini hendak maju ke Olimpiade 1980, namun pacarnya sedang sakit kanker. Dia tidak mau meninggalkan pacarnya yang dirawat di rumah sakit, hanya untuk berlatih dan mengejar cita-cita, karena umur pacarnya tidak akan lama lagi. Tetapi pacarnya tetap mendorongnya untuk berlatih keras agar maju ke olimpiade dan memberikan yang terbaik, Saat hari-hari keberangkatan ke pusat latihan makin dekat, dia hanya bisa mengiyakan pada pacarnya dan memberikan yang terbaik. Padahal sebenarnya dia sangat ingin menemani pacarnya di rumah sakit.
Surat itu ditulis pada tahun 1979, dan pada tahun 1980 Jepang memboikot olimpiade sehingga semua atlit tidak dapat berangkat. Karena sudah mengetahui situasi itu, maka ketiga pemuda itu menyarankan agar nona Kelinci membatalkan keinginannya ke olimpiade, sebaiknya menunggui pacarnya di rumah sakit hingga ajal menjemputnya. Nona Kelinci menuruti saran itu, dan dia merasa sangat berterima kasih pada Toko Namiya, karena dia berkesempatan menunggui pacarnya hingga wafat.
***
Surat berikutnya adalah dari seorang musisi bernama Katsuro Matsuoka yang tertanggal 8 Desember 1980 (32 tahun yang lalu dari 2012). Surat tersebut terkirim melewati lintas waktu dan sedang dibaca ketiga pemuda itu. Musisi Katsuro menuliskan bahwa neneknya meninggal bersamaan dengan wafatnya mentor musiknya, yaitu John Lennon. Oleh keluarga besarnya, Katsuro diminta meneruskan bisnis toko ikan milik keluarga. Namun Katsuro menolak karena dia sudah tidak meneruskan kuliahnya, dan hal ini menjadikan keluarga besar marah kepadanya.
Kohei membalas surat itu dengan meletakkan di kotak susu dan menjawab, penjualan toko ikan yang menurun adalah masalah serius. Tidak banyak orang yang bisa menafkahi hidup mereka dengan main musik.
Selanjutnya Katsuro membalas surat dari Toko Namiya lewat lubang rooling door dan meminta agar Namiya mendengarkan lagunya. Ada suara harmonica di luar toko. Dan saat mendengarkan lagu itu, ternyata itu adalah lagu hits yang pernah mereka dengar. Karena penasaran, Atsuya dan Shota keluar toko untuk melihat siapakah yang ada di luar. Tetapi mereka tidak menemukan siapapun di luar toko. Alur waktu di dalam toko dan di luar toko tidak sama. Waktu dan hari tahun 2012 (di dalam toko) tidak berubah sama sekali, karena surat Katsuro dapat diterima pada tahun 2012 hanya dalam waktu beberapa jam saja. Saran dari mereka bertiga adalah Katsuro jangan menyerah untuk jadi seorang musisi dan menjadi jalan hidupnya.
Kohei mengatakan, bila memang Katsuro adalah pencipta lagu itu, berarti dia adalah orang yang menyelamatkan adiknya Sheri saat di panti asuhan. Siapakah dia?
***
8 tahun setelah itu (1987), Katsuro yang sudah menjadi musisi datang ke panti asuhan ( dikelola oleh Yosikazu Minazuki) di hari Natal untuk menghibur anak-anak panti. Seorang anak bernama Sheri menghampirinya dan bertanya judul lagunya. Katsuro pun menjawab bahwa judulnya adalah Reeborn atau terlahir kembali. Ternyata Sheri bisa menyanyikan dan menghafal lagunya.
Malam itu Katsuro menginap di panti karena kereta tidak bisa membawanya pulang. Tiba-tiba terjadi kebakaran di panti, semua penghuni panti keluar. Namun adik Sheri yang bernama Tatsuya terjebak di lantai atas (balkon) dan segera Katsuro menolongnya. Namun sayang, nyawa Katsuro tidak dapat terselamatkan karena kejatuhan balok, sedangkan Tatsuya berhasil lari menyelamatkan diri keluar dari bangunan yang terbakar.
Kembali ke tahun 2012, saat ini Sheri menjadi penyanyi terkenal yang menyanyikan lagu Katsuro. Ketiga pemuda itu melihat dari ponsel. Ternyata Sheri adalah anak yang sama dengan ketiga pemuda itu, yang berasal dari satu panti asuhan yang sama. Ya, ternyata Atsuya, Keiho dan Shota berasal dari panti asuhan yang terbakar itu.
***
Toko Namiya masih aktif (1980). Takayuki (anak pak Namiya) menjenguk ayahnya dan meminta ayahnya untuk tinggal bersamanya, tetapi pak Namiya masih ingin tinggal di tokonya, meneruskan hobinya memberi saran pada orang yang membutuhkan.
Saat itu Pak Namiya berbicara pada Takayuki tentang surat dari seorang wanita bernama Green River, yang isinya menceritakan dilema wanita itu untuk menggugurkan kandungan atau merawat bayinya yang tanpa ayah. Karena pacar atau ayah bayi yang dikandungnya sudah beristri.
Sementara itu pak Namiya merasakan sakit pada perutnya, sehingga dibawa ke rumah sakit. Setelah diperiksa ternyata beliau menderita kanker pancreas dan dokter memvonis hidupnya hanya bertahan 3 tahun saja. Pak Namiya dirawat di rumah sakit dan selang beberapa hari pak Namiya menunjukkan pada Takayuki sebuah artikel di koran. Artikel itu tentang sebuah mobil yang kecelakaan menerobos laut. Sebelum mobil jatuh ke laut, seorang wanita pengemudi mobil itu melempar bayinya ke luar. Ternyata wanita itu adalah Green River yaitu wanita yang pernah meminta saran pada pak Namiya. Pak Namiya berpikir, apakah selama ini saran-saran yang diberikan pada orang-orang itu membuat situasi lebih buruk, disebabkan saran-sarannya?
Pak Namiya meminta pada Takayuki untuk mengantar ke tokonya, karena ingin membalas surat-surat yang datang ke toko Namiya. Selama ini beliau sering bermimpi banyak orang yang mengirim surat, walaupun tokonya sudah tutup. Dan pak Namiya berpikir bahwa hidupnya tidak lama lagi. Pak Namiya meminta Takayuki pulang ke rumah dan meninggalkannya di toko. Sebelum Takayuki pulang, pak Namiya menyerahkan sebuah surat padanya. Takayuki memutuskan untuk menunggu ayahnya di mobil hingga pagi. Apa isi surat itu?
Surat itu adalah surat pernyataan kematian pak Namiya yang tertulis tanggal, bulan dan tahun kematiannya namun masih kosong. Beliau meminta Takayuki mengisinya tepat di hari dia wafat. Jika memang saran yang diberikan dapat diterima dan berguna, tepat 32 tahun setelah kematiannya, pak Namiya akan kembali dan membalas semua surat yang ada di tokonya. Ternyata toko itu bisa menerima dan membalas surat lintas waktu seperti yang dialami ketiga pemuda tersebut. Dan malam ini adalah tepat 32 tahun sejak pak Namiya wafat.
***
(1980) wanita itu diangkat anak oleh sepasang suami istri yang tidak punya anak. Dia bekerja di bar dengan harapan bisa membalas jasa orang tua asuhnya, dengan gajinya. Wanita ini mengirim surat dan meminta saran tentang hidupnya. Surat itu melintasi waktu ke tahun 2012 dan dibaca ketiga pemuda tersebut. Atsuya menyarankan pada wanita itu untuk meninggalkan pekerjaannya dan mencari pekerjaan lain. Disarankannya agar wanita itu menjadi petugas kebersihan dan menabung gajinya untuk membeli kondominium, investasi saham dan menjualnya kembali.
Delapan tahun setelah mengikuti saran itu, wanita tersebut menjadi CEO sebuah prusahaan di Tokyo yaitu little puppi.co.id. Lost Puppi bisa membahagiakan kedua orang tua asuhnya. Pada saat yang sama dia melihat berita bahwa panti asuhan tempat tinggalnya dulu, habis terbakar. Ada seorang musisi (Katsuro Matsuoka) yang menyelamatkan seorang anak kecil yang terjebak di dalam gedung. Kemudian wanita itu menemui pengasuh panti yaitu Yozikashu Minazuki. Dan ternyata Akiko Minazuki adalah kakak perempuannya, yaitu pendiri panti asuhan tersebut. Akiko Minazuki adalah cinta pertama pak Namiya, mereka pernah menjalin hubungan semasa sekolah. Pak Namiya adalah seorang pelayan keluarga Minazuki, dan Akiko adalah anak perempuan keluarga Minazuki. Mendengar cerita itu, Lost Puppi bermaksud akan membangun panti asuhan Maruko.
Shota, Kohei dan Atsuya adalah anak panti asuhan Maruko. Mereka mendengar bahwa panti akan digusur dan dibangun hotel oleh pemilik saham panti asuhan, dan mereka sangat kecewa. Kemudian mereka berniat merampok rumah pemilik saham panti. Saat mereka merampok, tidak sengaja melihat surat yang diletakkan di tas tangan pemiliknya. Atsuya membuka surat itu dan ternyata isinya adalah surat yang akan dikirim ke toko Namiya, namun oleh penulisnya belum sempat dimasukkan ke lubang roling door. Surat itu adalah surat yang diterima (dibacanya) pada tahun 2012 dan dialah yang memberi saran pada wanita penulis surat itu.
Isi surat itu adalah ucapan terima kasih atas saran Atsuya tentang permasalahan panti asuhan, yaitu dana yang diinvestasikan ke panti asuhan sedang bermasalah. Nama asli Lost Puppie adalah Harumi Tamura. Dari situlah ketiga pemuda itu tahu, bahwa pemilik panti asuhan itu adalah Harumi Tamura. Kemudian mereka bergegas menemui Harumi dan meminta maaf atas kesalah pahaman ini.
Atsuya yang bingung dengan kejadian lintas waktu melihat ada balasan di kotak susu. Surat balasan itu dari pak Namiya untuk orang yang memberi kertas kosong. Atsuya meyadari kejadian semalam yang sangat berarti dalam hidupnya. Dengan kata-kata bisa membuat seseorang yakin dengan pilihan dan bisa mengubah hidup seseorang. Mereka bertiga menemui Harumi yang berjasa mempertahankan panti asuhan.
PENUTUP
Membaca novel ini memang awalnya agak bingung karena alurnya yang maju mundur pada tiap bab dan tiap kejadian. Menurut saya ceritanya sangat menarik, cerita genre drama fantasi. Pembaca diberi kejutan-kejutan yang tidak disangka pada akhir tiap bab.Saya tertarik dengan karakter pak Namiya yang sangat bijak dalam memberikan saran-saran pada orang-orang yang membutuhkan. Konsultasi (saran) tersebut tidak dibayar atau gratis. Bahkan dalam kondisi sakit pun, beliau masih mau menyempatkan untuk membalas surat dan memberi saran bagi orang-orang yang membutuhkannya.
Kejadian-kejadian dari awal hingga akhir ternyata berhubungan satu sama lain. Semua ada hubungannya dengan panti Asuhan Maruko yang didirikan oleh Akiko Minazuki.
Kata-kata yang menarik perhatian saya adalah:“Dengan kata-kata bisa membuat seseorang yakin dengan pilihan dan bisa mengubah hidup seseorang.”
Nah, itu tadi review novel "Keajaiban Toko Kelontong Namiya." Semoga bermanfaat.
Posting Komentar