Apa saja nih jajanan khas ramadan di kotamu temans? Pasti di setiap kota mempunyai jajanan khas yang cocok dijadikan makanan takjil untuk berbuka puasa. Seperti di keluarga saya, kenangan masa kecil jajanan ramadan sebagai takjil, sampai sekarang masih lekat di kepala dan sering mengingatkan saya kalau ibu sudah berpulang. Masa kecil yang penuh kenangan bila bulan ramadan tiba.
Kami empat bersaudara selalu menantikan acara favorit di televisi saat ramadan. Apakah itu? Adzan maghrib. Setengah jam sebelumnya pastilah kami duduk tenang di depan televisi, menantikan adzan maghrib dari stasiun TVRI. Tentu saja sebagai anak-anak, yang ada dalam pikiran kami adalah tibanya waktu berbuka puasa. Berbuka puasa memang saat yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak seusia kami waktu itu (usia SD). Dan yang menjadikan kami bersemangat menjalankan puasa adalah karena ibu selalu memasak makanan sesuai request (pesanan) kami anak-anaknya. Tak lupa juga jajanan khas ramadan sebagai takjil pembuka puasa.
Saat itu sekitar tahun 1975-an setelah keluarga kami pindah ke Semarang (jangan tanya umur saya ya temans, malu … hehehe), setiap berbuka puasa selalu tersedia jajanan khas ramadan yang merupakan ciri khas kota Semarang. Jajanan-jajanan tersebut memang merupakan makanan khas kota Semarang. Hingga kini pun jajanan-jajanan tersebut masih digemari dan dibeli oleh wisatawan dari luar Semarang sebagai oleh-oleh.
Ibu punya langganan toko yang menjual jajanan khas ramadan. Setiap sore menjelang berbuka puasa, beliau menyempatkan belanja membeli jajanan-jajanan pesanan kami putra putrinya. Tak hanya satu macam jajanan yang dibeli, pasti ada beberapa macam jajanan yang dibeli untuk takjil ramadan.
Apa saja jajanan khas ramadan di masa kecil saya? Nah. simak ulasannya di bawah ini ya.
CARANGGESING ATAU PIS TUBAN
jajanan-carang-gesing (Gambar: pinterest.com) |
Makanan ini terbuat dari irisan pisang, nangka, kelapa muda (bila ada), lalu diberi santan encer. Selanjutnya dibungkus daun pisang dan dikukus. Rasanya gurih dan manis, cocok sekali dihidangkan sebagai jajanan khas ramadan. Masyarakat sangat menggemari jajanan ini, yang cocok dinikmati saat hangat maupun dingin. Saya dan keluarga (suami dan anak-anak) juga menyukai jajanan ini, dan sering membuatnya walaupun bukan di bulan ramadan.
TAHU PETIS
tahu-petis-khas-semarang (Gambar: pinterest.com) |
Tahu Petis terkenal sebagai makanan khas Semarang yang sangat digemari. Makanan ini berupa tahu yang digoreng, kemudian dibelah tengahnya dan diisi dengan petis berwarn hitam atau kecoklatan. Petis adalah sisa cairan perebusan ikan yang dimasak hingga kental dan berwarna kehitaman.
Tahu petis sangat enak dinikmati dalam keadaan hangat, dan dimakan dengan cabe rawit hijau. Jajanan ini sangat cocok sebagai takjil beruka puasa. Namun perlu diingat juga, jangan terlalu banyak mengkonsumsi gorengan. Gorengan mempunyai kandungn minyak yang menyebabkan kolesterol.
LUNPIA KHAS SEMARANG
lunpia-makanan-khas-semarang (Gambar: koleksi pribadi) |
Lunpia adalah makanan khas Semarang yang banyak dijual . Lunpia berisi rebung dan udang, dinikmati dengan saus yang khas. Saus ini terbuat dari tepung maizena yang dilarutkan dalam air, dan diberi bumbu bawang putih, gula merah, gula pasir dan garam. Sebagai pelengkap biasanya ditambah daun bawang kecil, acar ketimun dan cabe rawit. Lunpia dapat dinikmati selagi panas. Karena itu lunpia juga cocok dinikmati sebagai jajanan takjil berbuka puasa.
Di Semarang banyak penjual lunpia yang terkenal, yaitu Lunpia mbak Lin, Lunpia Express, Lunpia Cik Meme dan masih banyak lagi penjual lunpia. Masing-masing mempunyai kelebihan pada isian lunpia dan kulitnya.
PISANG PLENET
pisang-plenet-makanan-legendaris (Gambar: koleksi pribadi) |
Pisang plenet terbuat dari pisang kepok yang diplenet (digepengkan) lalu dibakar. Setelah matang, diolesi mentega dan selai nanas kemudian diberi toping gula halus atau mesyes coklat. Kalau saya lebih suka yang rasa original (toping gula halus), Perpaduan rasa pisang plenet ini adalah manis, kecut dan gurih. Satu buah pisang plenet dibanderol dengan harga Rp 7.500 saja. Murah bukan?
Nah, itu tadi jajanan khas ramadan yang jadi favorit di keluarga saya saat masa anak-anak. Semoga menginspirasi untuk mengenalkan jajanan khas ramadan legendaris pada anaka-anak kita (generasi Z). Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Posting Komentar