Gandjel Rel salah satu komunitas blogger perempuan di Semarang, tentu namanya sudah tidak asing lagi. Tahun ini Gandjel Rel berulang tahun yang ke-9. Komunitas blogger ini anggotanya sebagian besar wanita, dan sudah banyak mencetak blogger dan penulis yang namanya sudah tidak diragukan lagi di dunia literasi.
Hari Sabtu tanggal 24 Pebruari 2024 bertempat di Bento Kopi Tembalang, komunitas ini merayakan ulang tahunnya. Dalam kesempatan itu mbak Nia Nurdiansyah mengisi materi dengan tema Writing For Healing.Wah, kayaknya materinya menarik banget nih. Oya, mbak Nia ini adalah salah satu founder Gandjel Rel, selain itu ada mbak Rahmi Aziza, mbak Uniek, mbak Wuri sebagai founder yang lainnya.MATERI WRITING FOR HEALING
Kita bisa melakukan refleksi diri dengan menulis, atau bisa dikatakan menulis adalah sebagai self healing (writing therapy), contohnya menulis di blog. Melakukan refleksi diri adalah dengan mengenal lapisan pikiran kita. Apa saja lapiran pikiran kita itu?1. Lingkungan, yaittu apa yang ada di sekitar kita.
2. Perilaku, yaitu apa yang harus dilakukan terhadap sesuatu yang ingin dicapai.
3. Kemampuan, yang harus selalu dipelajari dan kepada siapa harus belajar.
4. Keyakinan, yaitu harus yakin pada diri sendiri bahwa kita mampu melakukan suatu hal yang kita inginkan tersebut. Misalnya, untuk menulis harus selalu berlatih, harus rajin membaca.
5. Identitas diri, yaitu menemukan sesuatu yang lebih bermakna.
6. Spritualitas, yaitu meningkatkan keyakinan kita dengan tujuan hidup kita. Meningkatkan keyakinan kita pada Allah SWT.
Writing For Healing yaitu menggelar vibrasi dari mental korban menjadi sesuatu yang memiliki makna dari kejadian yang menimpa kita.
Bagaimana cara menaikkan vibrasi? Kosongkan yang menjadi penghalang, isi dengan sesuatu yang mempunyai makna (berarti), kemudian pancarkan (ceritakan).
Memindahkan zona dari healing ke zona meaning adalah dengan cara menulis dari lapis ke lapis. Kemudian zona yang terakhir adalah empowering (memanarkan energi satu dengan yang lain).
Mbak Nia menyampaikan materi dengan menarik sehingga peserta tidak cepat bosan atau malah mengantuk. Diselingi relaksasi dan mindfulness breathing, kemudian journaling yang melibatkan semua peserta. Mula-mula peserta dibagi menjadi 3 kelompok, yang masing-masing kelompok membuat yel-yel, kemudian juga diberi sebuah kasus dalam gulungan kertas. Saya mendapat kelompok nomor 1.
Dalam kelompok 1, masing-masing peserta memposisikan diri sendiri sebagai anak yang berusia 7 tahun. Peserta harus menjawab pertanyaan yang ada pada gulungan kertas. Dalam tiap kelompok ada 1 orang sebagai koordinator dan anggota lain sebagai mediator. Kemudian tiap kelompok saling berkunjung ke kelompok yang lain. Terakhir adalah presentasi kesimpulan (jawaban kasus) dari masing-masing kelompok. Keseruan siang itu diisi dengan materi yang benar-benar daging. Sangat bermanfaat bagi blogger pemula seperti saya.
kesimpulan-dari-kelompok-1-2-3 (Gambar: koleksi pribadi) |
ACARA TIUP LILIN
Selanjutnya adalah acara peniupan lilin ulang tahun Gandjel Rel dan IIDN Semarang oleh pengurus. Oya, acaranya digabung dengan ulang tahun IIDN karena pengurus dan anggotanya sebagian besar adalah orang yang sama. Member Gandjel Rel sebagian adalah member IIDN juga.Acara terakhir adalah makan siang dan pembagian doorprize. Wah ternyata doorprize nya lebih banyak daripada member yang datang. Alhamdulillah banyak donatur doorprize. Masing-masing membawa pulang 2 doorprize. Saya dapat 2 doorprize dan e-wallet, Alhamdulillah.
Siang itu saya pulang dengan rasa puas. Dapat ilmu bermanfaat dan bisa ketemu teman-teman blogger. Sampai jumpa di meet up Gandjel Rel berikutnya, yang pastinya disana banyak ilmu yang akan dibagikan.
Posting Komentar