Sudah pernah wisata keliling Solo naik mobil listrik ?
Wah, ternyata asyik juga lho temans. Saya sudah pernah mencobanya 2 kali, yang pertama bersama ibu-ibu PKK dan yang kedua bersama teman-teman pengajian dari Alumni SMA 3 (Alste). Asyik sekali kita duduk di dalam mobil listrik sambil berkeliling kota Solo. Saya akan menceritakan pengalaman naik mobil listrik ini, baca yuk.
Kota Solo adalah salah satu kota wisata yang juga merupakan kota kuliner yang terkenal enak dan murah. Pemerintah kota Solo menyediakan banyak fasilitas dan destinasi wisata untuk menarik wisatawan, antara lain De Tjolomadu, The Heritage Solo, Dalem Kalitan, Taman Safari Solo, ada beberapa museum, dan masih ada destinasi wisata yang lainnya. Selain itu juga Pasar Gede Solo sebagai pasar tradisional dengan aneka kuliner khas Solo, Pasar Klithikan untuk barang-barang antik, Pasar Klewer dan PGS sebagai pusat batik, bahkan ada Masjid Zayed sebagai wisata religi. Untuk melengkapi destinasi-destinasi tersebut, pemerintah Solo meluncurkan sarana transportasi bagi wisatawan yang ingin berkeliling kota Solo, yaitu mobil listrik. Sebelumnya pemerintah meluncurkan bis tingkat Werkudara dan sepur kluthuk Jaladara.
KENALAN DENGAN MOBIL LISTRIK WISATA
Mobil listrik yang merupakan bantuan dari Tahir Foundation ini mulai diluncurkan pada tanggal 1 Januari 2022. Mobil listrik ini didesign seperti mobil kuno atau mobil klasik. mobil listrik ini dirawat dan dicarge di Dinas Perhubungan (Dishub). Untuk lamanya perjalanan setelah dicharge adalah 3 sampai 40 kilometer lebih.
Secara fisik penampilan mobil listrik ini sangat menarik karena dicat dengan warna-warna menyala. Jumlah mobil listrik di Dishub ada 7 mobil yang masing-masing diberi nama dengan nama wayang, misalnya Petruk, Semar, Sadewa, Arjuna, Bima dan beberapa nama lagi yang saya tidak ingat.
Harga tiket per orang adalah 15K, akan tetapi bila ingin menyewa dihargai 105 K per mobil selama 1,5 jam. Kapasitas penumpang adalah 7 orang. Sebenarnya di kursi bagian belakang masih ada 2 tempat duduk, tetapi jarang digunakan karena penumpang menghadap ke belakang (mundur).
Rute keberangkatan dibagi menjadi 3 yaitu berangkat jam 09.00, jam 11.00 dan jam 14.00. Mobil listrik ini hanya beroperasi di Hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional. Rute keberangkatan dibagi menjadi 3 yaitu:
- Rute 1: Benteng Vastenburg-Pasar Gede-Kasunanan-Baluwarti-Batik Kauman
- Rute 2: Kampung Batik Laweyan-Sondakan-Pasar oleh-oleh Jongke-Pajang
- Rute 3: mangkunegaran-Manahan-Pasar ikan-Pasar Depok
AYO NAIK MOBIL LISTRIK KELILING SOLO
DARI BENTENG VASTENBURG MENUJU KERATON KASUNANAN
berangkat-dari-benteng-vastenburg (Gambar: koleksi pribadi) |
Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Surakarta didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana II tahun 1743-1744 sebagai pengganti Keraton Kartasura yang porak poranda akibat Geger Pecinan tahun 1743. Wikipedia.
Mobil listrik ini berhenti di Keraton Kasunanan kurang lebih 15 menit saja, memberi kesempatan wisatawan untuk berfoto bersama atau sekedar foto dengan penjaga keraton yang berpakaian prajurit keraton. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, untuk mengambil beberapa angle foto keraton. Tentu juga berfoto selfi dan foto bersama bapak prajurit juga dong.
keraton-kasunanan-solo (Gambar: koleksi pribadi) |
foto-bareng-prajurit-keraton (Gambar: koleksi pribadi) |
Sayangnya wisatawan tidak bisa masuk ke keraton, hanya mampir sebentar di halaman depan dan beranda keraton untuk foto-foto. Bila ingin mengunjungi keraton, bisa masuk dari pintu lain setelah alun-alun.
Ternyata di lingkungan keraton masih banyak rumah-rumah yang dihuni oleh para punggawa/pegawai keraton (abdi dalem). Para abdi dalem tersebut masih setia mengabdi pada rajanya di kasunanan. Bangunan-bangunan rumah kuno tersebut masih terawat dengan baik. Rumah-rumah tersebut tersebar mengelilingi keraton yang dibatasi tembok putih dengan tinggi kurang lebih 2 meter.
bangunan-rumah-sekeliling-keraton (Gambar: koleksi pribadi) |
PERJALANAN MENUJU BATIK KAUMAN
Dari keraton perjalanan dilanjutkan menuju pusat Batik Kauman. Wah, ini nih yang ditunggu emak-emak ... belanja batik sepuasnya.
Sepanjang perjalanan menuju pusat batik Kauman, driver menjadi guide bagi wisatawan. Dengan sabar pak driver menjawab setiap pertanyaan dari kami yang naik mobilnya. Pertanyaannya seputar tempat-tempat di kota Solo yang kami lewati, bila kami belum pernah mengunjunginya.
Akhirnya kami tiba di pusat Batik Kauman. Di sini banyak toko-toko yang menjual aneka baju batik, asesoris batik, sovenir batik, mukena batik dan keperluan lain yang berbahan batik. Wisatawan bisa memilih membeli batik sesuai kebutuhan dan dana tentunya. Karena di sini ada bermacam jenis toko batik, mulai dari yang murah hingga yang mahal. Kualitas batiknya juga oke punya, dari kelas menengah ke bawah.
Kalau saya lebih suka membeli batik di toko dengan kelas menengah. Saya cocok dengan harga dan modelnya. Bila ke sini tak lupa saya belikan oleh-oleh batik untuk suami dan anak-anak. Harganya terjangkau,namun kualitasnya bagus. Puas rasanya berbelanja di pusat batik ini.
Tiba waktunya untuk pulang kembali ke Benteng Vastenburg. Kali ini rute yang dilewati berbeda dengan rute keberangkatan. Driver mengambil rute melewati Pasar Klewer, Pasar Klithikan dan PGS (Pasar Grosir Solo), Galabo (food court) kemudian tibalah kami di Benteng Vastenburg kembali.
Gimana teman-teman, setelah baca pengalaman saya naik mobil listrik wisata di Solo? Tertarik kah? Yuk, ajak keluarga liburan ke Solo naik mobil listrik. Murah meriah, hati senang dan bisa mengenal kota Solo lebih dekat. Sampai jumpa di destinasi-destinasi wisata yang lainnya.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar