REFRESHING DENGAN BERKEBUN
DI MASA PANDEMI
Pernah dengar istilah Plantdemic? Definisi plantdemic artinya hobi berkebun.
Bahkan di Philipina istilah ini sudah ada sejak 2 tahun lalu saat awal pandemi.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, refreshing artinya adalah menyegarkan. Mengutip istilah dari kanalinformasi.com, refreshing adalah suatu kegiatan yang betujuan menyegarkan kondisi tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh padatnya aktivitas yang menguras banyak tenaga tubuh maupun tenaga pikiran, sehingga kondisi tubuh dan pikiran menjadi lebih segar dengan cara menghibur diri.
Sejak adanya pandemi semua kegiatan masyarakat dibatasi, demikian juga di Indonesia. Banyak istilah PPKM, PSBB ataupun lock down yang intinya masyarakat diwajibkan lebih banyak tinggal di rumah agar memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Bahkan sekolah pun dilaksanakan secara online (daring). Tak terkecuali untuk orang kantoran juga dianjurkan bekerja dari rumah atau istilahnya WFH (Work From Home).
Adanya kebijakan dari pemerintah bagi masyarakat untuk lebih banyak tinggal di rumah, tentunya menimbulkan kebosanan atau kejenuhan. Sehingga masyarakat mencari kesibukan atau kegiatan positif yang bisa dikerjakan di rumah, dan tentunya juga untuk menghibur diri sendiri. Apakah itu? Contohnya adalah menyalurkan hobi yang selama ini mungkin tak sempat dilakukan, karena banyaknya rutinitas ataupun kesibukan di luar rumah.
Setiap orang mempunyai hobi yang berbeda. Ada orang yang suka memasak, membuat kerajinan tangan, menulis, berkebun dan masih banyak lagi. Dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang berkebun (refreshing dengan berkebun) di masa pandemi.
Berkebun atau bercocok tanam tidak harus dilakukan pada lahan yang luas. Berkebun dapat juga dilakukan pada kondisi lahan yang tidak begitu luas, baik itu berkebun sayuran maupun tanaman hias.
Dendrobium mini Foto: doc pribadi |
Anggrek hutan Foto: doc pribadi |
Saat pandemi banyak tanaman hias yang mahal dan sedang ngetrend. Untuk pemula, sebaiknya mulailah menanam tanaman yang harganya tak terlalu mahal, yang penting bisa menyejukkan mata dan membuat lingkungan adem. Contohnya, aglonema lokal, keladi, bunga mawar, jenis paku-pakuan, suplir, anggrek dan masih banyak tanaman lokal yang menarik dan tidak mahal.
Aglonema lokal Foto: doc pribadi |
Anggrek bulan Foto: doc pribadi
Sedangkan untuk yang gemar menanam tanaman sayuran dan toga, tanamlah tanaman yang mudah perawatannya dan bermanfaat. Bila lahan sempit, tanamlah di dalam polibag. Contohnya, bayam, kangkung, seledri, bawang merah, daun bawang, cabe, terong, tomat. Untuk tanaman toga, misalnya serai, jahe, kunyit, laos, kunci, kencur, lidah buaya.
Tanaman strawberry Foto: doc pribadi |
Tomat cherry Foto: doc pribadi |
TIPS SUKSES DAN HEMAT BERKEBUN
A. Tanaman Hias
B. Tanaman sayuran dan TOGA
Disini saya akan membahas sedikit tentang cara membuat kompos dari bahan daur ulang.
CARA MEMBUAT PUPUK KOMPOS
Ada beberapa cara membuat pupuk daur ulang yaitu:
Eco Enzyme sesudah dipanen Foto: doc pribadi |
Eco Enzym sebelum panen Fito: doc pribadi |
Kompos dengan Eco Enzym Foto: doc pribadi |
Selain lebih subur dan hasilnya lebih bagus, tentunya juga lebih hemat jika kita membuat pupuk sendiri. Memanfaatkan bahan-bahan yang tak terpakai dan didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat.
MANFAAT BERKEBUN DI SAAT PANDEMI
Ada beberapa manfaat berkebun di saat pandemi, yaitu:
Sumber:
*www.kanalinformasi.com/ Pengertian Refreshing Sebenarnya
* Raissa Farenda, Dua pelajaran yang didapat dari berkebun
* www.bbc.com/Demam berkebun di tengah pandemi Covid-19
*KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Kompliit banget infonya tentang berkebun. Jadi lebih semangat untuk berkebun.
BalasHapusMatur nuwun bu.
HapusWah, cara refreshing yang menyehatkan dan membahagiakan ya Mbak. Punya hobi memang bermanfaat banget, apalagi di masa pandemi agar pikiran tetap sehat dan fokus.
BalasHapusKayak ibuk saya banget mbak. Hobi banget berkebun. Benar banget Mbak, dengan berkebun salah satunya adalah belajar bersabar. Ibuk saya pun menyatakan demikian.
BalasHapussetuju sekali mba..bahwa kesabaran dan kontinuitas adalah 2 hal penting yg mesti ada bila ingin keg berkebunnya sukses, termasuk berkebun di halaman rumah kita. BTW..bunga2 dan hasil kebunnya bagus2 euy..oasti mba yayuk rajin niih..
BalasHapusAku salah satu korban plantdemic, Mbak. Hehe. Berawal dari kebengongan, aku minta berbagai tanaman sama teman. Pastinya yang gampang perawatannya, kan masih pemula. Alhamdulillah, sekarang rumah tampak asri. Bener juga lho, kalo berkebun itu bisa buat healing. Dan itu udah aku buktikan sendiri.
BalasHapusKomitmen dan kesabaran untuk merawat tanaman itu memang penting banget. Kasihan kalo udah beli tapi nggak dirawat. Rajin banget bikin ECO enzym, aku sebatas kompos aja karena ipar ku udah bikin eco enzym dakuw bagian minta aja ke ipar, hihihi
BalasHapusMasyaAllah... Aku suka nanam2 tapi kurang telaten 🙈🙈 Mbak Yuk keren sekali bikin kompos sendiri juga 👍👍
BalasHapusTerimakasih infonya mbak, baru tau kalo eco enzym pake gula jawa hahaha~~ pernah pake dulu dikasih tetangga buat pupuk tanemanku jadi ginuk ginuk.
BalasHapusKomitmenku berkebun nib mbak yg masih belum utuh. Sukak bgt liat taneman bagus trs pengen nanem juga. Beli tapi abis itu ga dirawat sepeuh hati. Kayanya harus banyak.belajar darimu mbak
BalasHapusMbaaak keren banget sih mbak bisa berkebun, mau banget belajar mbak terutama untuk tanaman toga gitu mbak, diulas ya mbaaak
BalasHapusJadi ingat tanamanku nih kurang terurus habis pandemi huhu mestinya sudah dipindahkan ke pot lebih besar tapi belum sempat dikerjakan nih Mbak padahal segar banget kalau banyak tanaman ya
BalasHapusLengkap banget ini tulisannya Mbaa, sampe rasanya aku baca bolak-balik karena kebetulan di rumah juga lagi proses menyiapkan tanah untuk berkebun, lagi bikin eco enzyme juga nih
BalasHapus