EKSPLORE CURUG LAWE
Kali ini saya ingin bercerita pengalaman saya mengunjungi destinasi wisata CLBK. CLBK .....cinta lama belom kelar....eh bukan itu singkatannya.....CLBK yang ini adalah Curug Lawe Benowo Kalisidi. Sebuah destinasi wisata yang terletak di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Desa Kalisidi, Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Saat itu saya kesana bersama seorang teman...Rinas, kami berdua saja ke lokasi wisata ini...dan itupun sudah 4 tahun lalu yaitu tahun 2017. Saat itu akses ke arah curug masih belum sebagus sekarang dan saat itu belum ada pemandu wisata. Oiya, harga tiket masuk Rp 8.000. Kami berdua berjalan melewati hutan yang masih asri....agak serem juga rasanya. Jalan yang kami lewati menanjak terus. Untuk mencapai Curug Lawe kami menempuh waktu 1 jam...jadi Pulang Pergi (PP) ditempuh dalam waktu 2 jam.
Bagi orang lain mungkin terlalu lama...tetapi saya memang lebih banyak berhenti untuk mengatur napas, sampai-sampai kadang tertinggal jauh dari teman saya. Jalan semakin lama semakin menanjak, ditambah lagi jalanan berbatu dan licin. Harus ekstra hati-hati dalam berjalan. Perlahan tapi pasti ππ
Teman saya baru saja sembuh dari sakit, tapi jalannya cukup lincah untuk mendaki lereng gunung Ungaran ini, mungkin karena kebiasaannya berolah raga rutin.
Disana ada 2 curug yaitu Curug Lawe berketinggian 30 meter dan Curug Benowo berketinggian 40 meter. Jarak dari parkiran ke Curug Lawe 2,5 km sedangkan ke Curug Benowo lebih dekat yaitu 2,3 km. Sayang sekali kami tidak sempat ke Curug Benowo karena hari sudah menjelang sore.
Muara sungai di curug Foto: doc pribadi |
Hutan lindung di lokasi masih asri...yang dikelola oleh Perhutani. Jika beruntung, kita bisa bertemu dengan binatang-binatang hutan disana....misalnya lutung. Sayangnya saya tidak dapat bertemu lutung atau binatang lain.
Curug Lawe Foto: doc pribadi |
Mejeng dulu Foto: doc pribadi |
Ada yang ngikut selfie ... hiii |
Sepanjang perjalanan ke curug Lawe kami menyempatkan untuk berfoto selfie. Sempat juga kami berdua foto di atas jembatan di tepi sungai. Tak lupa saya berfoto di atas jembatan Romantis, yang dibangun di atas saluran air.
Jembatan Romantis
Ada juga spot foto yang viral yaitu Akar O....akar gantung yang berbentuk O dan banyak pengunjung yang menyempatkan foto disana.
Spot foto akar O Foto: doc pribadi |
Spot foto yang lucu pun juga ada, yaitu sebuah pohon yang banyak digantungi aneka jenis sandal, dan lucunya sandal-sandal itu cuma sebelah (tidak ada pasangannya).
Mungkin sandal-sandal itu adalah sandal yang hilang milik para pendaki, yang digantungkan di pohon khusus untuk itu.
Pohon sandal |
Rasanya puas bermain air dengan suasana hutan yang asri....tadabur alam. Oleh pengelola disarankan untuk tidak berenang di curug Benowo karena debit air yang tinggi dan deras, tetapi hanya diijinkan bermain di tepian curug saja. Saking asyiknya menikmati keindahan alam disini, kami nggak sadar kalau sudah jam 15.00 sore.....bergegas kami segera menyusuri jalan pulang keluar dari curug, takut keburu gelap dan hujan.
Akhirnya sampai juga kami di pintu keluar setelah berjalan selama 1 jam. Di jalur keluar lokasi akan ditemukan perkebunan cengkeh yang dikelola oleh Perusahaan Cengkeh Zanzibar.
Disana juga ditemukan beberapa warung yang menjual makanan dan minuman. Jadi tidak usah khawatir kalau disana kelaparan.
Gak kefoto si Domblenya ya yuk? Mdomble kan artinya memleπππ
BalasHapusSemoga ada kesempatan lagi dolan kesana.
BalasHapus